DilahFadilah

Nur Fadilah

Senin, 22 Desember 2014

Penipu Hati

Cerita ini hanya fiktif belaka. Tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun dan tidak ada unsur kesengajaan. Jadi minta maaf jika ada kesamaan nama tokoh, watak, dan kejadian. Salam menulis ^_^
 
Penipu Hati


Sebenar nya simbol itu telah lama ku lihat, ku perhatikan memang tetap di pertahankan dan tak pernah di rubah. A & A .. sejenak ku berfikir, apakah mugkin ? secepat itu kah? entah lah.. mungkin hanya ingin memanas-manasi ku saja. Ku biarkan dan ku biarkan tapi tetap ku fikirkan, aku pun menulis pm di akun bbm ku, "Secepat itu kah?" beberapa menit kemudian terdengar suara bbm masuk dan bergetar, "PING!!" ku lihat, ohh Adi .. hanya ku read dan ku letakan lagi handpone ku, tak lama kemudian terdengar suara yang sama dengan pesan dari orang yang sama, yaa Adi lagi. "apaan yang secepat itu put?" aku hanya membalas "hemm, bukan apa-apa" jawab ku singkat. "Bohong, yang kamu maksud Status aku A & A kan?, itu cuma iseng-isengan aja kok, biar ada yang cemburu sama aku,hehe" tanya Adi sekaligus menjelaskan. fikir ku ternyata benar hanya tipuan semata.. tak lama kemudian aku membalas nya lagi , "bukan status kamu kok, sama sekali gak peduli dengan itu" jawab ku singkat. Adi terus membalas chat ku, "ahh yang bener?" aku tak hiraukan bbm nya, hanya ku baca dan tak ku balas. Aku merasa di ejek, tapi aku pun merasa tenang mendengar penjelasan nya itu. Adi itu adalah mantan kekasih ku, yang belum lama menyudahi hubungan dengan ku. Entah karena apa, dia menyudahi nya.Tak ku pungkiri memang masih ada rasa sayang untuk Adi, setelah putus memang masih berhubungan dengan baik dan Adi pun masih sering menanyakan kabar dan sesekali bilang kangen pada ku, jelas aku senang karena dia masih perhatian dengan ku, aku pun menanggapi nya kalau dia menghubungi ku, memang tak pernah ku menghubungi nya terlebih dahulu.
Kadang ku berniat untuk tidak membalas bbm atau mengangkat telpon nya, karena tidak ingin berharap lagi, tapi apalah daya jika hati berbicara aku tak bisa menolak bbm atau telpon nya yang masuk, tetap aku balas dan tetap aku angkat. Sehabis dia menghubungi ku aku selalu cerita dengan teman baik ku, Lala teman dekat ku yang satu pekerjaan “Semalem dia bbm gw lagi la” aku memulai cerita, spontan lala menjawab “siapa? Adi? Jangan di bales putri…. Dc aja !!” ucap lala, “Hemmm udah gw bales, hehe dia ngajak ketemu, kata nya kangen” jawab aku dengan nada senang. “Paling dia Cuma mau ninggiin lu doang tuh, terus nanti di jatuhin lagi ke jurang” jawab lala sinis.”Ahhh lala jahat banget lu” jawab aku dengan nada sedih. “Udah deh putri jangan terlalu berharap, lu gak inget gimana dulu dia ninggalin lu?” Tanya lala. “Iya inget banget kok, yaudah iya gue gak mau kalau diajak ketemu”
“Nah gitu dong, awas lu put kalau sampe ketemu sama adi, gw marah” kata lala. Sahabat ku lala memang tak suka pada adi apalagi semenjak adi pergi. Setelah cerita ke lala aku pun tak membalas lagi bbm atau telpon adi. Seminggu lama nya Adi menghubungi ku lagi, seperti biasa meminta foto ku dan bilang kangen pada ku, aku pun tak bisa memungkiri aku merasakan kangen juga, foto ku kirim dan buaian Adi pun aku anggap, malam itu rasanya seperti terulang kembali masa-masa pacaran kita dulu, kirim-kirim foto, bercerita tentang seharian aktivitas ku dan aktivitas nya, senyum-senyum gak jelas bahkan aku tertawa membaca bbm dari nya yang berisi lelucon biasa. Dan akhirnya Adi mengajak ku bertemu tapi 1 minggu lagi, aku pun mengiyakan ajakan nya.
Seminggu berlalu tak ada lagi bbm atau telpon dari Adi, kemana dia? Terkhir ku lihat Pm bbm nya “maaf” tapi tak pernah lagi menghubungi ku selama seminggu. Mungkin dia lupa atau sengaja? Galau lagi aku dibuat nya, sengaja aku tak menghubungi nya terlebih dahulu, sebenarnya ingin, sekedar ingin bertanya “jadi ketemu atau tidak?” tapi biarlah. Dari sini lah aku berfikir, Adi hanya ingin mempermainkan ku saja, Hari pun berlanjut ke minggu dan ke bulan, 1 bulan kemudian dia melakukan hal yang sama seperti dulu, mengajak ku ketemu dan merayu ku lagi. Aku pun terbuai oleh rayuan nya dan mau di ajak ketemu.. keesokan harinya kita pun bertemu, dia menjemput ku di tempat kerja ku, kita memutuskan untuk ke tempat karokean, sesampai disana aku dan adi pun melakukan hal yang biasa aku lakukan ketika pacaran dulu, ketawa bersama, nyanyi bersama, suap-suapan pun kita lakukan. Bermesraan layak nya sepasang kekasih. Sesekali aku menyanyikan lagu yang mewakili perasaan ku yang menyayat hati. “Udah dong yank, jangan nyanyi galau kan aku disini” kata adi. “Sekarang memang kamu ada disini, tapi aku kan gak tau besok kamu dimana” jawab ku. Ku cari lagi lagu yang mewakili perasaan ku dan ku nyanyikan lagi lagu itu tak disangka Adi pun menangis dan tak bisa berkata apa-apa, tak lama kemudian dia membisikan kata kepada ku “Aku merasa bersalah banget sama kamu” aku tak menjawab nya dan melanjutkan menyanyi. Tiba-tiba Adi mematikan musik nya, aku pun berhenti menyanyi. "Yank, maafin aku ya, kamu jangan dendam sama aku" ucap Adi. Aku sampai bingung menjawab nya, knpa tiba-tiba dia bicara seperti itu.. aku hanya menjawab "apaan sih, siapa yang dendam ?" Adi memegang tangan ku, "Siapa tau kamu dendam nanti hidup aku jadi gak tenang" ucap Adi. "Ya udah yuk, kita pulang" kita pun menyudahi pertemuan singkat itu, hanya 1 jam setengah.
Beberapa hari setelah bertemu Adi tak lagi menghubungi ku, tak lagi menelpon, terakhir bbm ku setelah kita bertemu "makasih yaa put atas waktunya" setelah itu tidak ada kabar lagi, beberapa hari ini aku terus memperhatikan pm nya di bbm, atau pun status-status nya di sosmed, tapi semua biasa-biasa saja tak ada yang aneh atau macam-macam. Sampai pada minggu ke 2 setelah bertemu, lala mengirim foto Adi dan wanita yang sedang duduk, adi memegang tangan wanita itu. Aku hanya diam dan diam sambil memandangi foto itu, Ini Adi? Dengan siapa dia? Apa itu pacar baru nya? Tanya ku dalam hati.. aku pun membalas bbm lala, itu siapa la?
“Gak tau put, gue juga dikirimin sama temen gue yang kenal sama cewe itu,kata nya sih nama Aini Adiantini. Adi udah punya pacar put, gak usah di harapin lagi” jawab lala
“Iya la, gue udah gak berharap apa-apa kok sama dia” jawab ku singkat.
Lala tidak tahu kalau 2 minggu yang lalu aku dan Adi pergi ber dua. Sengaja aku merahasiakannya, agar lala tidak marah padaku. Tapi setelah melihat foto Mesra itu aku benar-benar kecewa dan marah, merasa bodoh. Campur aduk perasaan ku saat itu, cemburu, marah, kesal, sedih. Ternyata Adi berbohong pada ku. Aku pun langsung mencari kontak bbm Adi, lalu mengirim pesan kepada dia “Munafik” beberapa detik Adi langsung membalas bbm ku “iyaaa, emang aku munafik putri, kamu gak usah kenal aku lagi, aku orang busuk.pasti kamu tau dari lala kan” kata adi. Aku tak membalas karena tak ada lagi kata-kata yang ingin ku sampaikan. Beberapa menit kemudian adi bbm lagi “Kaya nya hubungan kita gak selesai-selesai, aku masih ingin hubungan kita baik-baik aja, walaupun sebatas teman, sampai sekarang aku pun masih ada rasa sayang sama kamu, tapi aku akan coba move on dari kamu, kamu juga harus move on” aku pun merasa geram membaca bbm Adi, dia bilang “kaya nya hubungan kita gak selesai-selesai” sebenarnya yang bikin gak selesai-selesai dia sendiri, yang terus menghubungi ku walau tak setiap hari bahkan 2 minggu lalu bertemu. “yang bikin gak selesai-selesai tuh kamu, maksud nya apa kamu minta ketemu 2 minggu lalu sedangkan kamu sudah punya pacar?” balas ku penuh Tanya.
“Aku kangen putri, ingin ketemu. Aku merasa bersalah, maka nya aku sempet nangis waktu kita ketemu” jawab Adi
Ahhh aku tak mau terbuai lagi oleh kata-kata nya, aku hanya membalas “busyit,munafik”
“Yaudahlah DC aku aja put, aku emang busuk dan munafik, maafin aku, jaga kesehatan kamu ya” balas Adi.
Ternyata benar Simbol A & A itu memiliki makna, yaitu Adi dan Aini Adiantini. Bukan sekedar tipuan semata, hanya saja Adi yang pintar menutupi dengan kebohongannya dan aku yang terlalu bodoh menanggapi nya. Dan maksud ucapan dia 2 minggu lalu yang meminta jangan dendam kepada nya sudah terjawab, yaa karena dia sudah menemukan pasangan yang baru.
Aku pun segera menghapus Adi dari kontak bbm ku, nomer telpon pun langsung aku hapus dari kontak telpon. “Mungkin Aini pacar baru nya adi kasih apa yang gak pernah aku kasih” Semoga tak ada lagi Adi dalam hidup ku. Pergilah di,dan jangan pernah kembali, sampai kapan pun kita tak akan pernah menyatu. Terusi saja kebohongan mu, carilah kepuasan mu yang belum terpenuhi dan simpanlah rasa bersalah mu itu dalam-dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar