Sebab aku rapuh bila sendiri, tangan ku berdampingan mata ku
berdampingan telinga ku berdampingan dan kaki ku pun berdampingan. Aku
tidak bisa berjalan dengan satu kaki. Jika memang bisa, itu karena
dirimu. Selalu menopang dan membantu ku.
Percayalah, hidup ini singkat. Sesingkat diri mu yang hadir di hidupku.Dalam sekejap aku membuka mata kau telah hilang. Bagai hembusan asap. Jika diri mu asap, aku takan pernah berhenti untuk menghirup mu. kau
racun, racun untuk tubuhku. sempatkan lah kau bersandar, sempatkan lah
kau singgah di hati ini. kau mematikan tapi aku suka, aku membutuhkan mu
bagai pecandu yang kehabisan narkoba.
Sebab aku sadar, sesingkat dirimu sesingkat hidupku. Kau bagaikan buku
yang sudah selesai kubaca dan aku buang bahkan aku bakar. Begitu
menyeramkannya dirimu hingga aku bakar, aku tahu kenangan mempunyai cara
sendiri untuk hilang tapi aku pun punya cara tersendiri untuk
menghilangkan mu dari otak ku. jangan jadikan masa lalu penghambat masa
depan mu, walaupun kau candu bagi hidupku aku tidak mau terus bergantung
pada mu. biarkan aku bernafas, menghela nafas sepanjang-panjangnya
menghirup udara segar dan bebas dan biarkan aku memilih yang lain.
karena kau hanya history dalam hidupku..
#sastrapedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar